Visi GSY Rajawali SIntang

Visi : Membangun Jemaat Yang Sukses Dalam Kebenaran

Jumat, 10 Agustus 2012

Mardeka dari Belenggu Kutuk


Teks 5: 1-13
Kata Merdeka pada umumnya erat kaitannya dengan belenggu, penjajahan dan penjara. Kemerdekaan merupakan keadaan yang merubah situasi tidak berdaya karena belenggu, penjajah dan penjara menjadi terbatas dari semua situasi itu, sehingga seseorang yang  mengelaminya akan merasa terbatas. Banyak orang dalam kehidupan ini telah “terpencar” oleh berbagai hal, sehingga membuatnya tidak berdaya dan putus asa. Pekerjaan, uang, hobby, masalah dan berbagai hal tertentu dapat terjadi “penjara hidup” seorang, sehingga dia merasa tidak bisa kelauar dari lingkaran tersebut dan ada semacam tuntutan ikatan yang sangat kuat membuat dirinya terbelenggu dengan semua hal tersebut. Situasi ini membuat orang-orang tersebut putus asa dan kehidupan menjadi tidak indah untuk dijalani, sebaiknya kehidupan menjadi beban dan penderitaan yang tak kurang berakhir.
                          Penelusuran yang cermat terhadap inti dan akar dari berbagai “penjara kehidupan” manusia adalah dosa. Kodrat dosa yang dibawa manusia sejak lahir, telah bermanifestasi dalam berbagai bentk penderitaan fisik, psikis dan spiritual. Tidak ada jalan keluar yang dapat diberikan oleh manusia untuk dapat terlepas dari penderitaan karena dosa. Mengapa? Karena penderitaan dosa akhirnya membawa manusia kepada hukuman kekal di neraka. Tidak ada kekuatan apapun yang mampu membebaskan manusia dari dosa yang telah membelenggunya ( Roma 3:23; Maz.51:7). Berbagai upaya displin melaui puasa, meditasi dan berbagai cara untuk meredam nafsu manusdia supaya terhindar dari perbuatan dosa atau meminimalkan perbuatan yang tidak benar, namun semua upaya manusia gagal dan berujung pada ketidaksanggupan. Masih adalak jalan kelaur untuk  ketidakberdayan .
Apa itu merdeka ? Konsep kemerdakaan dalam surat Galatia ini berbeda dengan konsep yang berlaku didunia ini. Jangan kamu mempergunakan kemerdakaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa (ay 13a)

kita merdeka, artinya kita tidak lagi dikuasai dan dibelenggu oleh dosa (ay. 3a)

Kalau kita sungguh sungguh merdeka kita tidak akan hidup lagi dalam dosa. Kita dimerdekakan dari kehidupan dosa. Merdeka artinya adalah mati bagi dosa dan dosa tidak berkuasa lagi atas kita, kita merdeka tidak perlu lagi memberi respons terhadap godaan godaan yang membuat kita terjerumus kedalam dosa. I Pet 2:16 Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalah gunakan kemerdakaan itu untuk menyelubungi kejahatan kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.
Konsep kemerdekaan Kristen sering diartikan salah oleh orang orang seperti misalnya mereka berkata : “Yang penting ialah kita percaya kepada Yesus dan kita mengikuti kebaktian itu sudah cukup”. Sepertinya hal percaya dan mengikuti kebaktian itu sudah memiliki SIM ( surat izin masuk ) surga, dan dia berhak bersenang senang didunia ini tanpa menghiraukan firman Tuhan yang lainnya. Kemerdekaan Kristen artinya adalah merdeka dari hukuman dan keterikatan dari dosa untuk hidup bagi Tuhan. 
Kita merdeka dan tidak lagi diperhamba oleh keinginan daging, bukan keinginan daging yang menguasai kita tetapi kita menguasai daging kita. Kita telah menyalibkan keinginan daging kita, hawa nafsu kita serta keinginan kita sampai mati di kayu salib. Roh Kudus menguasai kita dan hanya mungkin karena roh kudus yang bekerja, dan itulah orang yang sungguh sungguh merdeka.

Mardeka untuk saling melayani ( 13b,15)

Kita tidak hanya merdeka dari kehidupan dosa tetapi kita juga merdeka untuk melayani Tuhan. Wujud dari pelayanan itu dapat dilihat dari hubungan kita sesama manusia mulai dari istri suami anak bapak ibu saudara tetangga jemaat dst. Mengerjakan yang terbaik bagi sesama kita adalah kasih agape dan itu menjadi ciri dari iman yang benar. Kasih agape adalah : kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan dan kelemah lembutan

Merdeka bukan membuang hukum Taurat. (ay 14)

Tetapi merdeka justru kita menggenapi hukum Taurat. (ay 14) Jadi merdeka bukan berarti membuang hukum Taurat, kita diselamatkan oleh iman karena anugrah, kita dimerdekakan untuk hidup sesuai dengan hukum Taurat sebagai wujud kasih kita kepada Yesus Kristus. Yang keliru adalah kita hidup menurut hukum Taurat untuk membujuk Allah agar memberikan kepada kita tempat di sorga. Jadi hukum Taurat yang menyatakan kehendak Allah.

Apa akibat merdeka dari dbelengu kutuk adalah mengelami hidup yang kekal.kemerdekaan fisik/badaniah yang dinikmati meskipun bersifat sementara. Namun mampu mebius orang untuk rela mengorbankan apa saja, termasuk nyawanya sendiri demi merengkuh kemerdekaan. Apa lagi kemerdedekaan secara jiwani, harusnya keseriusan kita untuk meresponnya lebih dari kemerdekaan yang bersifat badaniah. Hari ini, saya mau tegaskan, bahwa satu-satunya rahsia agar manusia masuk dalam hidup yang kekal bersama Tuhan adalah tatkala dia telah mengelami KEMERDEKAAN SCARA JIWANI. Percaya kepada Yesus dan menjadikan Yesus sebagai penguasa tunggal dalam hidip ini, berarti saudara telah mengelami kemerdekaan jiwani.

Kesimpulan :
Orang Kristen telah dipanggil dalam kemerdekaan itu oleh karena itu akibatnya adalah :
1. Kita merdeka, artinya kita tidak lagi dikuasai dan dibelenggu oleh dosa
2. Kita merdeka, artinya kita diberi kesempatan untuk melayani Tuhan dan melayani sesama.
Kita merdeka, artinya kita mengasihi hukum Taurat dan menjadikan hukum Taurat itu sebagai tuntunan yang menyatakan kehendak Tuhan dalam hidup kita.