Visi GSY Rajawali SIntang

Visi : Membangun Jemaat Yang Sukses Dalam Kebenaran

Rabu, 18 Juli 2012

Sikap Sorang Pelayan Tuhan.

Pdt. Petrus Sudianus, S.Th

Pendahuluan,

Saat ini banyak orang Kristen yang melayani dalam berbagai bentuk pelayanan, baik di dalam maupun di luar gereja. Kita patut menghadapi dan memberikan dukungan kepada setiap orang yang rindu atau sudah melayani, namun ada hal-hal yang penting yang perlu atau sudah melayani, namun ada hal-hal yang penting yang perlu dipahami sebagai dasar dari pelayanan kita kepada Tuhan, sehingga pelayanan kita bukan pelayanan yang sembarangan dan memiliki motivasi tertentu. Dalam perikop ini, rasul Paulus menjelaskan tentang dasar-dasar pelayanan yang benar, yakni:


Tema Sikap Sorang Pelayan Tuhan.
Teks : II Kor. 4:1-12
Kalkun : ada empat sikap seorang pelayan Tuhan yang diajarkan oleh Rasul Pualus.
  1. Melayani karena kemurahan Allah (ay 1). Apabila kita memperhatikan masa lalu kita dan bagaimana kasih Tuhan yang luar biasa telah mempercayakan pelayanan kepada kita, maka kita akan disadarkan, bahwa melayani merupakan anugrah dan kemurahan dari Tuhan untuk kita. Kesempatan melayani merupakan sebuah tugas yang harus kita lakukan dengan sebuah penerimaan yang sungguh-sungguh dan penuh sukacita.
  2. Melayani dengan intergritas yang tinggi ay 2. Pelayanan yang kita lakukan hendaknya didorong oleh motivasi yang tulus dan jujur, yaitu hanya untuk kemuliaan nama Tuhan, sehingga hidup kita adalah untuk melayani dan bukan “melayani untuk hidup”. Seorang pelayanan Tuhan yang memiliki intergritas tinggi, kehidupannya akan selalu konsesten dengan Firman Tuhan. intergritas seorang hamba Tuhan akan terlihat dari selarasnya perkataan dan perbuatan sehari-hari.
  3. Pusat dan focus pelayanan kita adalah Tuhan Yesus Ay. 3-5. Ketika pelayanan kita bergeser dari Tuhan Yesus, maka pelayanan tersebut tidak akan mengelami perkembangan yang berarti dan menjadi tidak Alkitabiah, pelayanan yang sejati haruslah menghindari focus terhadap diri sendiri dan kebutuhan-kebutuhan manusia semata. Kristus hendaknya menjadi sentral dari pemberitaan Injil yang kita sampaikan.
  4. Kerendahan Hati Ay. 7-12. Menyadari bahwa hanya kemurahan Kristusn yang telah menerangi hati dan menyelamatkan hidup kita, maka apapun kelengkapan yang Allah berikan kepada Kita (karunia atau mujizat), tidak membuat kita sembong dan lupa diri. Allah seringkali mengijinkan berbagai penderitaan dengan maksud, suapaya kita tetap mengandalkan Tuhan dan rendah hati (8-9), penderitaan menjadi alat Tuhan untuk memurnikan motivasi dan kesungguhan pelayanan kita.

Kiranya empat hal ini memotivasi kita kembali untuk meletakkan pelayanan kita di atas dasar yang benar, sehingga hanya Tuhan saja yang dipermuliakan lewat setiap pelayanan yang kita lakukan. Terpujilah nama Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar